Harga Daihatsu jimny katana distributor delco cdi platina sj410Rp359.000: Harga: platina delco Suzuki Jimny katana siera carry 1.0 SGPRp65.000: Harga: Platina Denso Kijang. Katana. Carry 1000.Corolla Ke 20.30 Harga: delco platina atau distributor assy katanaRp460.000: Harga: cdi platina kijang super 5k 7k carry10 st100
Keunggulan mobil CDI banyak dicari oleh para pecinta CDI memang banyak menjadi sorotan. Akan tetapi sebelum lebih jauh membahas mengenai mobil CDI ada baiknya kita terlebih dahulu untuk membahas mengenai apakah itu mobil CDI dan apa keunggulan serta kelemahannya yang bisa diketahui oleh para pecinta otomotif. Nah, ingin tahu lebih lanjut? Silahkan membaca artikel ini hingga selesai. Keunggulan Mobil CDI dari Sistem Pengapian Keunggulan mobil CDI akan diawali dengan pembahasan mengenai arti mobil CDI. CDI atau yang merupakan singkatan dari Capacitor Discharge Ignation terkait dengan sistem pengapian mobil. CDI adalah pemanfaatan alat elektronik berupa transistor dan kapasitor untuk menggantikan sistem pengapian tradisional platina. Sistem pengapian mobil bermotor ini memanfaatkan arus pengosongan muatan dari kondensator yang gunanya mencatudaya Kumparan Pengapian. Sistem ini juga digunakan di mobil SUV. Cara Kerjanya Mobil CDI Keunggulan Mobil CDI selanjutnya akan membahas tentang cara kerja sistem pengapian CDI yang ada baik di mobil manual ataupun mobil matic. Prinsip kerja sistem pengapian CDI yang menggunakan arus DC yaitu ketika kunci kontak pada posisi “ON”, arus yang dari baterai akan mengalir menuju ke saklar, jika saklar “ON” maka arus akan mengalir lagi menuju ke kumparan penguat arus yang ada dalam CDI yang akan meningkatkan tegangan baterai yang mulanya dari 12 volt DC akan di ubah menjadi 220 volt AC. Setelah itu arus akan disearahkan oleh dioda dan dialirkan menuju kondensor untuk di simpan sementara. Akibat dari putaran mesin, coil pulsa menghasilkan arus yang kemudian menghidupkan SCR, jadi akan memicu kondensor untuk mengalirkan arus menuju ke kumparan primer coil pengapian. Di saat terjadi pemutusan arus yang mengalir di kumparan primer coil pengapian, maka akan timbul tegangan induksi pada kedua kumparan, primer dan sekunder dan akan menghasilkan percikan bunga api pada busi untuk melakukan pembakaran campuran antara bahan bakar dan udara. Keunggulan Mobil CDI dan Kestabilannya Keunggulan Mobil CDI adalah pada bagian kestabilannya. Sistem pengapian CDI jelas lebih unggul dibanding platina yang sering ada perubahan fisik lantaran sifatnya yang mekanis. Banyak yang mengatakan bahwa sistem CDI membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Sistem CDI lebih stabil, sedangkan untuk sistem platina atau yang tradisional, jika setting platina berubah, maka otomotis konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Ketidakstabilan sistem pengapian platina dipicu dari gesekan dalam ebonite dengan as delco sehingga celah platina berubah. Perubahan setelan platina bakalan lebih cepat berubahnya bila kondisi as delco sudah afkir. Karena ketidakstabilan konsumsi bahan bakar tersebut itu banyak pengguna mobil yang ingin mengganti sistem pengapian dari platina ke CDI. Selain itu kelebihan lainnya dari mobil CDI seperti misalnya mobil Eropa adalah tidak memerlukan penyetelan saat pengapian karena sudah otomatis, mesin mudah di starter, unit CDI dikemas dalam kota plastic yang dicetak sehingga tahan terhadap air dan goncangan. Selain itu pemeliharan lebih mudah karena kemungkinan aus pada titik kontak platina yang ada. Kelemahan Mobil CDI Keunggulan Mobil CDI juga disertai dengan kekurangan dari sistem pengapian ini. Beberapa diantaranya adalah bentuk fisik kumparan pengapian relatif kumparan pengapian yang dipakai haruslah memiliki nilai induktansi yang besaar, sehingga untuk kerjanya di putaran tinggi mesin kurang memuaskan. Selain itu, sistem CDI ini pum memerlukan pencatudaya yang mempunyai keluaran dengan beda potensi listrik yang relatif rendah dan kuat arus listrik yang relatif besar. Hal ini menuntut pemakaian komponen penghubung yang mempunyai nilai resistensi serendah mungkin. Selain itu, untuk service sistem CDI ini juga lumayan susah karena tidak semua tempat service mempunyai kemampuan dan fasilitas untuk memperbaiki sistem pengapian tersebut. Setelah membaca artikel tersebut, apakah anda tertarik dengan sistem pengapian CDI? Bila anda ingin merasakan performa mobil CDI namun anda belum memilikinya, tentu ada bisa menyewanya. Jika anda tinggal di Jogja, anda bisa sewa mobil di Jogja. Demikianlah pembahasan mengenai keunggulan mobil CDI.
Cobalihat katalog modul cdi only daihatsu harganya mulai Rp 138.000 tersebar di berbagai toko online, bandingkan jual Modul Cdi Only Daihatsu ori dan Modul Cdi Only Daihatsu kw dengan harga murah Selamat Datang di Semoga Rezekinya semakin banyak &
– Perbedaan GL 100 Platina dan CDI AC itu ada di aspek apa saja? Di sini ada beberapa perbedaan yang mana sebenarnya tidak mutlak di varian platina dan CDI. Di sini kami sebutkan jika perbedaan tidak mutlak di varian Platina dan CDI. Kenapa demikian? Sebab dari 3 varian GL100, setidaknya yang varian Platina Generasi kedua punya kemiripan dengan varian CDI. Jadi justru jika dikelompokkan, maka petanya akan jadi GL100 Platina generasi pertama vs GL 100 Platina generasi kedua bersama GL100 CDI. Lalu, apa saja perbedaan dari generasi GL 100 tersebut? 2. Perbedaan Generasi GL 100 Platina dan CDI AC 4. Perbedaan Sistem Pengapian 5. Perbedaan Bentuk Mesin GL 100 Platina dan CDI AC 7. Speedometer Menjadi Lebih Kotak 8. Perbedaan Bentuk Spion GL 100 Platina dan CDI AC 10. Perbedaan Ukuran Ban Belakang 1. Perbedaan Tahun Rilis Yang pertama yang hendak dibahas adalah mengenai bedanya tahun perilisan. Di mana jika ditotalkan, era GL Platina dirilis di tahun 1979 hingga tahun 1985. Sedangkan varian CDI AC dipasarkan di tahun 1985 hingga tahun 1996. Yang kedua adalah perbedaan generasi, jadi alih-alih membedakan varian platina dengan yang CDI, yang mungkin akan lebih mudah dibedakan adalah ketika membedakan varian generasinya. Sebut saja, generasi pertama dirilis di tahun 1979 hingga 1981 dan masih menggunakan platina. Sedangkan generasi kedua dirilis di tahun 1982 hingga tahun 1985 dan juga masih menggunakan platina, namun punya beberapa kemiripan dengan generasi CDI. Dan generasi ketiga adalah generasi CDI yang dirilis di tahun 1985 hingga tahun 1996. 3. Perbedaan cc Mesin Yang ketiga adalah perbedaan cc mesin, di mana generasi GL Platina yang pertama kali dirilis menggunakan mesin berkubikasi 99 cc. Sedangkan generasi kedua dari GL Platina serta GL100 CDI AC mengusung mesin di angka 105 cc. 4. Perbedaan Sistem Pengapian GL100 generasi pertama dan kedua menggunskan sistem pengapian platina. Sedangkan generasi ketiga menggunakan sistem pengapian CDI AC. 5. Perbedaan Bentuk Mesin GL 100 Platina dan CDI AC Bentuk head mesin dari GL 100 Platina cenderung lebih kecil bila dibandingkan dengan head mesin GL100 CDI. 6. Perbedaan Headlamp Untuk GL Platina generasi pertama, lampu depan atau headlamp-nya masih menggunakan yang berbentuk bulat layaknya CB100. Sedangkan untuk GL Platina generasi kedua serta GL CDI, headlamp-nya sudah menggunakan yang berbentuk kotak. 7. Speedometer Menjadi Lebih Kotak Untuk GL Platina generasi pertama, speedometer yang digunakan berbentuk bulat. Sedangkan untuk GL Platina generasi kedua serta yang versi CDI menggunakan speedometer berbentuk kotak. 8. Perbedaan Bentuk Spion GL 100 Platina dan CDI AC Untuk GL Platina generasi pertama, spionnya berbentuk bulat seperti milik CB100. Sedangkan GL Platina generasi kedua serta yang varian CDI AC menggunakan spion yang berbentuk kotak. 9. Perbedaan Rem Depan Rem depan dari GL Platina generasi pertama masih menggunakan rem depan tromol, sama seperti generasi CB100. Sedangkan untuk GL Platina generasi kedua serta yang CDI AC menggunakan rem depan berjenis cakram. 10. Perbedaan Ukuran Ban Belakang Untuk ban belakang dari varian GL Platina adalah sebesar Sedangkan yang CDI menggunakan yang ukuran Namun ukuran ini bisa saja berbeda dari data yang tersedia. Sebab untuk hal ukuran ban ini bisa berubah dari data spesifikasi. VZ/RS Rivenes adalah penulis artikel yang sudah aktif sejak tahun 2016. Memiliki background sarjana dan telah mengikuti beberapa pelatihan digital marketing termasuk soal penulisan artikel. Hingga saat ini, tercatat sudah menulis lebih dari artikel.
CapacitorDischarge Ignition (CDI) merupakan sistem pengapian elektronik yang sangat populer digunakan pada sepeda motor saat ini. Sistem pengapian CDI terbukti lebih menguntungkan dan lebih baik dibanding sistem pengapian konven-sional (menggunakan platina). Dengan sistem CDI, tegangan pengapian
Perbedaan GL 100 Platina dan CDI itu terletak di aspek apa saja ya? Untuk menjawab itu semua, mari kita uraikan saja di artikel yang satu ini. – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. kali ini kita akan membahas mengenai bedanya GL 100 yang masih platina dan juga yang sudah CDI. GL 100 adalah salah satu motor naked sport yang didaulat oleh Honda untuk menggantikan eksistensi dari CB 100. Motor yang satu ini sempat dipasarkan dengan 2 sistem pengapian yakni versi platina dan juga versi CDI. Lalu, apa sih perbedaan dari kedua motor tersebut? Berikut rangkumannya 1. Perbedaan Tahun Rilis GL 100 Platina dan CDI Setidaknya versi Platina dirilis di tahun 1979 hingga tahun 1985. Di mana di rentan waktu tersebut ada 2 varian GL 100 yang dipasarkan dengan sistem pengapian platina. Sedangkan GL 100 CDI dipasarkan di tahun 1985 hingga tahun 1996 dan sekaligus menjadi penutup varian GL 100. 2. Perbedaan Generasi GL 100 Platina dan CDI Yang kedua adalah perbedaan generasi, di mana seperti yang kita sebutkan di atas, setidaknya total ada 3 generasi dari GL 100 secara total. Di mana yang masih menggunakan sistem pengapian platina adalah generasi 1 dan 2 dari GL 100 yakni yang di edarkan tahun 1979-1981 serta yang diedarkan di tahun 1982-1985. Sedangkan varian GL 100 CDI adalah generasi ketiga atau terakhir yang diedarkan tahun 1985-1996. 3. Perbedaan Kubikasi Mesin Yang ketiga adalah perbedaan kubikasi mesin, di mana varian GL 100 platina generasi pertama mengenakan mesin berkubikasi 99 cc. Sedangkan varian GL 100 CDI dan yang platina generasi kedua sudah menggunakan kubikasi mesin di angka 105 cc atau lebih besar dari varian sebelumnya. 4. Perbedaan Sistem Pengapian Dari tadi bahas soal platina dan CDI, tapi tidak bahas secara spesifik. Jadi generasi pertama dan kedua masih menggunakan sistem pengapian platina. Sedangkan varian GL 100 CDI sudah menggunakan sistem pengapian CDI dengan arus AC. 5. Perbedaan Bentuk Mesin Head mesin dari GL 100 CDI cenderung lebih besar bila dibandingkan dengan generasi platina. Mungkin ini berpengaruh juga dari kubikasi mesin yang disajikan. 6. Perbedaan Bentuk Lampu Depan Sebenarnya ini sedikit “netral”. Yang jelas, headlamp atau lampu depan dari GL 100 generasi pertama masih berbentuk bulat. Sedangkan untk GL 100 generasi kedua yang masih platina dan GL 100 CDI sudah menggunakan headlamp yang kotak. 7. Perbedaan Bentuk Speedometer Selain itu, speedometer yang dipasangkan juga sudah kotak dan tidak bulat lagi. 8. Perbedaan Bentuk Spion Spin GL 100 generasi pertama masih bulat. Sedangkan untuk GL 100 platina generasi kedua dan yang CDI sudah kotak. 9. Perbedaan Ukuran Ban Belakang Untuk generasi CDI atau generasi terakhir, rupanya ukuran ban belakangnya lebih besar yakni di angka Sedangkan generasi sebelumnya menggunakan ban belakang berukuran Namun perlu dicatat bahwa spek ini bisa berbeda pada tiap motor GL 100 meski pada generasi yang sama. 10. Rem Depan Untuk generasi Platina gen 2 serta yang varian CDI, rem depannya sudah menggunakan rem cakram. Sedangkan untuk generasi pertama, rem depannya masih menggunakan yang tromol. Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa. Wassalamu’alaikum.
PERBEDAANPENGGUNAAN TRANSISTOR CONTROLLED IGNITION (TCI) DAN PLATINA TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MOTOR BENSIN SEBARIS 4 SILINDER 4 LANGKAH 1500 CC. Tinus Ginting. 2017.Pengaruh Pengapian CDI Terhadap Emisi Gas Buang Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Mesin 1800 CC. Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol. 3
Perbandingan platina dengan cdi Artikel ini memuat tentang cara kerja pengapian mesin mobil ignition pada umumnya, baik dengan menggunakan platina maupun dengan menggunakan CDI Dalam hal ini sebenarnya Induction Ignition, hanya saja di dalam dunia otomotif indonesia nama CDI sudah melekat dengan sistem pengapian ini jadi saya gunakan CDI.Gambar dan artikel ini disadur dari dan juga tentunya pengalaman pribadi. Sistem pengapian Conventional Cara kerja pengapian mobil Secara sederhana dapat di lihat pada skema berikut ini Ketika kita memutar kunci kontak ke posisi "ON" yang terjadi adalah seperti gambar diatas, yaitu koil mendapat kan aliran " setrum"dari accu yang bermuatan +, kemudian platina POINTS dalam posisi terbuka. yang artinya Ujung dari koil yang lain berada dalam posisi nol. Ketika kita memulai Starter kita atau ketika mobil kita sudah hidup inilah yang terjadi Platina kita akan mengalami siklus buka oleh karena siklus buka tutup inilah koil kita menjadi "AKTIF" dan melompatkan "setrum" yang cukup besar ke Busi. APA ARTINYA KOIL kita AKTIF ???? Penjelasan secara mudahnya demikian Pada dasarnya alat electronic yang ada di mobil kita membutuhkan setrum muatan Positif + dan negatif - dari aki kita agar dapat aktif. demikian pula dengan koil kita. dia membutuhkan muatan + dan -. ketika kunci kontak dalam posisi "On" terminal koil yang bertanda + sudah di aliri setrum sedangkan terminal koil yang bertanda - masih kosong atau nol. Sesaat setelah kita starter maka posisi platina akan menutup sehingga terminal - mendapatkan aliran muatan - . darimana muatan negatif ini muncul? dari body platina itu sendiri yang di lekatkan pada body mobil kita melalui DELCO dan kabel massa. ketika platina pada posisi menutup artinya muatan negatif- atau yang sering kita sebut massa dalam bahasa awam, tersalurkan melalui kabel platina menuju koil, sehingga koil aktif dan mengahsilkan lompatan "api" ke busi. Bagaimana koil dapat membuat lompatan api yang besar dengan memanfaatkan sumber yang kecil 12V ????? Dengan memanfaatkan Hukum Faraday ==> yang secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut Apabila sebuah magnet kita gerakan diantara kumparan atau gulungan kawat maka seiring dengan pergerakan magnet itu sebenarnya medan magnet maka akan dihasilkan listrik pada kumparan tersebut, dan sebaliknya apabila kumparan kawat pada inti besi kita berikan aliran listrik maka kumparan tersebut akan menghasilkan medan magnet. Dengan kata lain Perubahan medan magnet pada Kumparan akan menghasilkan aliran listri pada kumparan tersebut!!!! koil mobil pada umumnya terdiri dari dua kumparan yaitu kumparan primer dengan jumlah lilitan sedikit dan juga kumparan sekunder dengan jumlah lilitan 100X lipat gulungan Primer. seperti kita melilitkan seutas benang pada gulungan maka hasilnya pasti akan ada dua ujung yang dapat kita temui nah pada gulungan Primer kedua ujung inilah yang akan muncul kepermukaan koil menjadi terminal + dan - pada kepala koil Maka seperti yang kita bahas sebelumnya ketika koil aktif artinya terminal + mendapat muatan + dan terminal - mendapat muatan - maka kumparan primer ini akan menimbulkan medan magnet yang akan mempengaruhi kumparan sekunder yang posisinya berada didalam kumparan primer. Syarat agar kumparan kedua dapat melompatkan lisrtik maka sesuai hukum faraday harus ada perubahan medan magnet. perubahan medan magnet ini terjadi seiring dengan buka tutupnya Platina/Points. Dengan jumlah lilitan yang 100 kali lebih banyak dari pada kumparan primer maka tegangan yang dihasilkan secara mudahnya adalah 100X lipat pula. nah tegangan sebesar ini akan mencari sumber massa atau ground atau kutub - terdekat untuk bisa dinetralisir. maka dengan adanya kabel busi dan busi itu sendiri yang salah satu sisinya tertanam pada ground terjadi lah lompatan bunga api yang mampu membakar campuran bahan bakar udara pada ruang bakar mesin. KONDENSOR Kita sering di suruh montir2 apabila mengganti platina sekalian ganti kondensornya...betul? apakah fungsi kondensor sebenarnya? seperti yang kita bahas diatas bahwa setiap terjadi perubahan medan magnet maka akan menghasilkan tegangan pada kumparan, ternyata selain menghasilkan tegangan pada kumparan sekunder yg diteruskan ke busi, medan magnet yang terjadi pada koil juga menghasilkan tegangan pada kumparan primer itu sendiri. Yaitu sebesar +300V, tegangan sebesar ini terjadi ketika posisi Platina/poits terbuka, apabila tegangan ini tidak di netralisasikan atau digrounded maka akan terjadi lompatan bungan api pada platina kita untuk memaksakan tegangan tersebut untuk ke ini terjadi maka dalam hitungan menit maka platina kita akan hangus dan habis terbakar. Disinilah Kondensor mengambil peranan, ketika platina posisi terbuka kondensor menampung sementara tegangan tersebut, kemudian ketika platina menutup lagi tegangan tersebut akan dinetralisir atau di grounded lagi. BALLAST RESISTOR Balast resistor atau yang dalam bahasa awamnya wheatstone atau restan dan lain2 yaitu berbentuk resistor besar yang terbungkus batu keramik putih terletak diatas resistor. fungsi dari ballast resistor ini adalah penurun tegangan yang masuk ke koil pada saat kendaraan sudah pada kondisi nyala dan berjalan sehingga input ke koil tidak mencapai 12V. hal ini berguna agar koil kita tidak cepat panas dan juga platina tidak cepat gosong. Namun ballast resistor ini tidak digunakan pada saat start pertama. untuk start pertama dibutuhkan api koil yang cukup besar agar dapat membakar campuran bahan bakar dan udara yang masih dingin dan juga pelumasan mesin yang belum sempurna. jadi pada saat starter koil mendapatkan input langsung dari accu sebesar 12V. untuk jenis jenis koil modern ballast resitor tersebut telah terintegrasi kedalam koil sehingga terletak didalam koil itu. built in internal resistor. Busi busi merupakan salah satu komponen utama dalam sistem pengapian, yaitu sebagai komponen ujung yang melakukan pembakaran campuran bahan bakar udara dalam ruang bakar kendaraan, api melompat dari ujung elekroda busi ke ground busi sehingga terjadilah pembakaran. berikut kutipan gambar2 busi yang normal dan tidak normal beserta penyebabnya KELEMAHAN SISTEM PENGAPIAN PLATINA ausan pada platina, semahal2nya platina akan mengalami keausan input tegangan ke dan output dari koil agar tidak menghanguskan platina pada rpm tinggi dikarenakan masih mengharapkan kemampuan mekanik pegas akibat embun, kotoran dan getaran KE untungan sistem pengapian platina montir pinggir jalan yang ngerti Sistem CDI Capasitive Discharge Ignition Pengertian mudahnya adalah pemanfaatan alat elektronik berupa transistor dan kapasitor untuk menggantikan sistem pengapian tradisional platina. Pada prinsipnya CDI memanfaatkan sebuah sensor yang akan aktif apabila di trigger atau di pantik oleh sesusatu, dalam hal ini sensor akan aktif oleh dadu yang ada di tengah delko kita. Salah satu jenis sensor yang sering digunakan adalah sensor Hall. Sensor hall memanfaatkan efek hall yaitu lapisan tipis semikonduktor yang diberi arus listrik vs akan menghasilkan beda potensial vout akibat terjadi perubahan medan magnet secara tegak lurus. beda potensial yang dihasilkan besarnya adallah Vout= I X B Contoh gambar diatas sebuah magnet diletakan didepan sensor hall, apabila benda besi diletakan tegak lurus pada magnet tersebut maka medan magnet didepan sensor hall akan berubah, perubahan ini akan menghasilkan beda potensial pada pin Vout, maka lampu LED akan menyala. Yang terjadi pada delco mobil secara sederhananya adalah seperti gambar dibawah ini Keuntungan Pengapian Dengan sistem CDI 1. Karena tidak ada kontak, maka tidak ada yang akan aus untuk sistem pengapian ini timeless, wearless, bukan menggunakan sistem kontak maka tidak akan terpengaruh pada kotoran, embun pagi, dan juga getaran.pagi2 lebih mudah untuk starter menggunakan koil racing dengan nilai hambatan yang rendah yang tidak dapat digunakan pada sistem pengapian platina. jika koil racing digunakan pada platina maka dengan cepat akan menghanguskan platina anda.... ada lagi setel menyetel platina atau adjustment karena tanpa kontak sehingga jika settingan awal sudah ok maka sistem cdi akan bertahan dalam waktu yang cukup lama. sehingga tidak ada lagi tune up rutin selain penggantian busi. Kerkurangan sistem pengapian CDI mahal dikit tapi kan invest untuk jangka panjang banyak montir pinggir jalan yang mengerti sistem ini sehingga munculah alkisah penggunaan cdi ngeri kalo mogok tiba2 gimana????? gimana mobil2 baru sekarang? udah pada cdi semua bro..... FAKTA Dari 100 mobil CDI yang mogok 95 diantaranya yang rusak bukan CDI nya melainkan KOIL nya.
SemuaData Cek Perbandingan 0 Urutkan : Memuat Data, Tunggu Sebentar :) ( 0% ) Nama Produk Gambar Harga; Platina Pelatina Vespa Px Dan Super [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Rp 25.000: Bracket Koil Vespa Smallframe Darling Special [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Rp 75.000 Breket Koil Cdi Vespa Excel - [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Rp 100.000:
Kelebihan Pengapian CDI di Mobil JAKARTA - Ada anggapan bila sistem pengapian CDI membuat konsumsi BBM lebih irit dibanding pengapian yang mengandalkan platina. Padahal, tak ada bedanya tingkatan konsumsi BBM dari mesin yang pengapiannya masih platina dan yang membedakan hanyalah tingkat kestabilannya saja. Sistem pengapian CDI jelas lebih unggul dibanding platina yang sering ada perubahan fisik lantaran sifatnya yang mekanis. ”Kalau setting-an platina sudah berubah, ya otomatis konsumsi bahan bakar jadi lebih boros,” bilang Hasan dari bengkel Ahli Karburator di sistem pengapian platina dipicu dari gesekan dalam ebonite dengan as delco sehingga celah platina berubah. Perubahan setelan platina bakalan lebih cepat berubahnya bila kondisi as delco sudah afkir. ”Perubahan kedudukan platina itu yang mempengaruhi waktu pengapian,” sahutnya problem itu tak berlaku di sistem pengapian CDI yang condong lebih stabil dari waktu ke waktu. Kelebihan inilah yang menurut Hasan membuat pemilik mobil ingin ubahan sistem pengapian platinanya menjadi CDI. Dana yang dibutuhkan untuk ubahan ini, jika pakai CDI eks Singapura, kurang lebih Rp 500 ribu
Infojual cdi platina s89 zebra ± mulai Rp 27.500 murah dari beragam toko online. cek Cdi Platina S89 Zebra ori atau Cdi Platina S89 Zebra kw sebelum membeli. SELAMAT DATANG di hargano.com, Semoga Rezeki Kita nambah 1000x lipat ^_^ Semua Data Cek Perbandingan 0 Urutkan : Memuat Data, Tunggu Sebentar :) ( 0% ) Nama Produk Gambar Harga; Cdi
Perbedaan Konsumsi Bahan Bakar Motor Platina dan CDI - Pembakaran dalam ruang bakar motor adalah hal yang sangat menentukan besaran tenaga yang dihasilkan oleh sebuah motor. Campuran bahan bakar dan udara yang terdapat pada ruang bakar akan dinyalakan oleh nyala api busi dan selanjutnya menghasilkan tenaga. Pembakaran ini menyebabkan naiknya tekanan di dalam silinder dan memungkinkan terjadinya gerakan torak. Pembakaran dalam ruang bakar motor merupakan reaksi kimia antara unsur yang terkandung di dalam bahan bakar dengan udara atau oksigen, yang diikuti oleh timbulnya panas. Panas yang dilepaskan selama proses pembakaran inilah yang digunakan oleh motor untuk menghasilkan tenaga. Pembakaran di dalam silinder belum tentu terjadi sempurna, ada 2 macam pembakaran yang mungkin terjadi di dalam silinder, yaitu pembakaran normal sempurna, pembakaran sendiri tidak sempurna. Waktu pengapian dan besarnya api pada busi yang membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar motor harus sesuai dengan spesifikasi mesin. Apabila kurang tepat dapat menyebabkan campuran bahan bakar dan udara tidak dapat terbakar dengan sempurna sehingga bahan bakar menjadi lebih boros, berwarna kehitaman dan berbau bensin Komponen dari sistem pengapian ignition system terdiri dari busi, koil, magnet dan pemutus arus platina dan CDI. Sistem pengapian pada sepeda motor dengan platina masih menggunakan cara konvensional dalam cara kerjanya. Sedangkan system CDI telah menggunakan cara elektrik untuk system pengapiannya. Setiap sistem pengapian diharapkan mampu menghasilkan api tepat pada saat diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara, sehingga campuran bahan bakar tersebut dapat terbakar dengan sempurna. Sistem pengapian juga dapat menyesuaikan dengan perubahan beban dan perubahan kecepatan yang terjadi pada kendaraan pada saat mesin bekerja. Sistem pengapian Platina dalam penentuan timing pengapian menggunakan system mekanis dari sebuah poros cam. Sistem ini memutus arus pengapian dengan cara manual dan pada usia alat tertentu dapat menghasilkan timing pengapian yang kurang tepat dari kebutuhan yang diperlukan oleh mesin. Sehingga system ini dapat menimbulkan suatu pengapian yang tidak sempurna pada ruang bakar, hal ini dapat memicu timbulnya gas keluaran yang berbau bensin disertai warna hitam dan konsumsi bensin menjadi lebih boros. Sistem pengapian CDI telah menggunakan sensor untuk menentukan timing pengapian. Sensor ini dipasang pada magnet yang terhubung dengan poros utama mesin crankshaft. Dengan penggunaan sensor, maka system ini dapat memberikan loncatan bunga api pada busi secara lebih akurat. Sehingga proses kerja pada ruang bakar dapat berlangsung efektif sesuai kebutuhan mesin. Hasilnya bahan bakar dapat terbakar dengan sempurna, sehingga konsumsi bensin akan lebih irit. Pada mesin motor zaman sekarang,system pengapiannya telah menggunakan CDI, dengan banyak tipe yang diproduksi, mulai dari yang standar, limiter, hingga CDI racing yang mampu memberikan performa lebih pada kendaraan. Sistem pengapian Platina masih banyak ditemukan pada motor-motor lama. Demikian Perbedaan Konsumsi Bahan Bakar Antara Motor Platina dan CDI. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Setiapmobil memiliki arah pengapian maju dan pengapian mundur yang berbeda-beda dan ukuran yang juga berbeda, jadi tergantung dari mobilnya Binter Merzy dengan pengapian platina diproduksi sampai tahun 1982. - Pengapian CDI Binter Merzy dengan pengapian CDI, mulai tahun 1983 hingga tahun 1985, sistem kelistrikan sudah DC 12 volt,
Platina mobil digunakan untuk menghubungkan dan memutus arus listrik pada mobil-mobil jadul, sebelum adanya teknologi CDI. Meski bentuknya kecil, namun jika komponen ini bermasalah, mobil bisa mogok. Platina merupakan salah satu bagian di dalam sistem pengapian konvensional. Umumnya mobil-mobil lansiran 1970 dan 1980 masih menggunakan sistem ini. Fungsi platina adalah menghubungkan dan memutus arus listrik yang berasal dari kumparan primer koil pengapian ke massa. Tujuan dari fungsi komponen ini adalah membentuk induksi listrik bertegangan tinggi pada bagian kumparan sekunder koil pengapian. Ringkasnya, kedua komponen tersebut berfungsi untuk mengatur percikan api di busi. Sebagai contoh mobil yang masih menggunakan sistem platina adalah Toyota Corrola DX, Suzuki Katana dan Daihatsu Zebra serta mobil jadul lainnya. “Mobil jadul seperti Daihatsu Zebra masih menggunakan platina. Salah satu kelebihan platina adalah harga komponen yang tergolong murah. Sedangkan kekurangannya adalah jika setting atau pengaturan kurang pas, maka bensin bisa menjadi boros serta rentan bermasalah,” ungkap Aris, Service Advisor Daihatsu saat dihubungi Moladin pada Senin 31/1/2022. Cara Kerja Platina Mobil Bagian dari platina mobil Seperti diinformasikan sebelumnya bahwa tugas platina adalah memutus dan menghubungkan buka-tutup arus listrik. Lalu bagaimana cara kerjanya? Saat Platina Menutup Menghubungkan Arus Listrik Saat mesin mobil menyala otomatis nok distributor juga berputar. Nah, saat nok distributor sudah tidak menekan tumit ebonit platina, bagian tersebut akan dalam keadaan tertutup. Penutupan platina ini membuat arus listrik dari kumparan primer koil terhubung ke massa dan pada akhirnya terbentuk medan magnet pada kumparan primer koil. Saat Platina Terbuka Memutus Arus Listrik Nok distributor akan berputar sekaligus menekan tumit ebonit platina. Kemudian platina akan membuka sehingga daya listrik dari kumparan primer koil yang akan menuju ke massa menjadi diputus. Dengan pemutusan daya listrik secara tiba-tiba serta cepat tersebut, muncul induksi listrik di kedua kumparan koil pengapian. Kemudian induksi listrik yang ada dalam kumparan primer koil akan diserap oleh komponen kondensor. Sedangkan induksi listrik dari kumparan sekunder koil disalurkan ke busi sehingga menghasilkan percikan bunga api. Biasanya induksi listrik dari kumparan sekunder bisa mencapai volt. Adapun komponen Pendukung Platina Mobil seperti Nok distributor Kontak tetap Kontak lepas Pegas kontak pemutus Lengan kontak pemutus Sekrup pengikat Tumit ebonit Kabel dari minus coil Alur penyetel celah platina Dari semua komponen tersebut kesemuanya harus dalam keadaan fit. Sebab jika salah satu diantra komponen itu bermasalah imbasnya kinerja platina tidak bisa maksimal. “Sistem platina itu masih mekanis, tidak seperti CDI yang sudah diseting oleh computer. Untuk itu diperlukan mekanik yang memahami karakter dari masing-masing mobil yang masih menggunakan sistem platina. Utamanya saat melakukan penyetelan,” imbuh Aris. Aris juga menambahkan imbas dari penyetelan platina yang tidak pas akan membuat mobil tidak ada tenaga alias performa mesin menurun. “Cara menyetel platina yaitu dengan fuller gauge atau alat ukur. Sehingga diketahui kerapatan dari kontak poinnya. Terlalu rapat membuat tenaga yang dihasilkan kecil. Namun jika terlalu renggang justru membuat tenaga tidak ada,” jelas Aris. Cara Merawat Platina Mobil Platina mobil harus dijaga kebersihannya Meski harganya terjangkau, platina rentan dengan masalah. Umumnya masalah muncul karena adanya kotoran di platina serta penyetelan yang tidak ideal. “Platina rentan rusak karena posisinya di samping mesin, berdekatan pula dengan roda depan. Kotoran seperti debu dan cipratan air membuat platina cepat rusak. Jika rajin disetel dan dijaga kebersihannya, platina dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Untuk pemilik mobil klasik baiknya selalu membawa cadangan platina dan busi cadangan untuk jaga-jaga jika komponen tersebut bermasalah,” ungkap Aris. Perbedaan CDI dan Platina Mobil CDI dan platina Teknologi Capacitor Discharge Ignition CDI muncul untuk menggantikan sistem platina dalam hal pengapian di mesin mobil. Keduanya jelas mempunyai perbedaan. CDI tidak terpengaruh pada putaran mesin tinggi ataupun rendah. Menggunakan sistem kelistrikan, sehingga lebih praktis dan beberapa pemilik mobil jadul beralih sistem pengapian jenis ini. Meski begitu, salah satu kekurangan dari komponen CDI adalah jika terjadi masalah umumnya tidak bisa diperbaiki dan otomatis harus diganti dengan yang baru. Namun demikian, ada kekurangan tentu ada kelebihan. Salah satu kelebihan CDI adalah praktis, umur lebih panjang dan tidak perlu penyetelan berulang-ulang seperti platina. “CDI jelas lebih praktis, tidak perlu penyetelan berulang seperti platina yang masih bersifat mekanis. Namun jika terjadi masalah pada perangkat CDI biasanya susah untuk diperbaiki. Solusinya ganti dengan yang baru,” jelas Aris. Sementara itu, Dedy yang merupakan salah satu pemilik Toyota Corolla DX lansiran 1981 mengungkapkan bahwa mobilnya masih menggunakan platina. “Masih menggunakan platina, memang harus telaten dan paham serta hobi otak-atik. Menurut saya menggunakan mobil dengan sistem platina menjadi tanangan tersendiri, selain itu juga seru aja,” ungkap Dedy. Moladiners, itulah ulasan mengenai platina mobil. Simak terus untuk informasi otomotif menarik lainnya.
BVLrC. 51u6iwg414.pages.dev/4551u6iwg414.pages.dev/28851u6iwg414.pages.dev/7051u6iwg414.pages.dev/27251u6iwg414.pages.dev/24951u6iwg414.pages.dev/35151u6iwg414.pages.dev/11851u6iwg414.pages.dev/13051u6iwg414.pages.dev/249
perbedaan platina dan cdi